BBM Langka di Balikpapan: Warga Rela Antre Sejak Subuh di SPBU
Kota Balikpapan kembali dilanda kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang membuat aktivitas warga terganggu. Sejak beberapa hari terakhir, antrian panjang mengular di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Warga bahkan rela datang sejak subuh, berharap bisa mendapatkan jatah BBM sebelum stok kembali habis dalam hitungan jam.
Pemandangan antrean kendaraan yang mengular terlihat di berbagai titik, mulai dari Jalan MT Haryono, Gunung Malang, hingga kawasan Kilometer 5. Beberapa pengendara bahkan menginap di area SPBU demi mengamankan posisi antre.
Solar dan Pertalite Paling Diburu
Dari pantauan di lapangan, jenis BBM yang paling sulit didapat adalah Solar dan Pertalite, yang banyak digunakan oleh kendaraan niaga dan roda dua. Banyak pengemudi angkutan umum hingga nelayan kecil yang mengaku kesulitan menjalankan aktivitas harian akibat kelangkaan ini.
“Saya sudah antre sejak pukul 4 pagi, baru bisa isi jam 9. Itu pun dibatasi cuma 30 liter,” ujar Budi, seorang sopir truk logistik.
Pemkot Minta Pertamina Percepat Distribusi
Pemerintah Kota Balikpapan telah mengonfirmasi bahwa kelangkaan terjadi akibat gangguan distribusi dari depo utama yang sedang dalam proses pemeliharaan berkala. Pemkot telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk segera menormalkan pasokan dan mengatur pengiriman secara lebih merata ke SPBU-SPBU.
Wali Kota Balikpapan, dalam keterangan resminya, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan panic buying. “Kami pastikan ini hanya situasi sementara. Pertamina sudah menjanjikan penambahan armada suplai ke Balikpapan dalam 1-2 hari ke depan,” ujarnya.
Efek Berantai ke Ekonomi Lokal
Kelangkaan BBM ini mulai menimbulkan efek domino terhadap sektor lain. Harga angkutan barang mulai naik, sementara distribusi logistik ke pasar-pasar tradisional menjadi terhambat. Sejumlah pedagang kelontong mengaku mengalami keterlambatan stok bahan pokok.
“Truk pengantar barang saya belum datang karena sopirnya tidak kebagian solar. Biasanya jam 6 pagi sudah sampai, ini sampai siang belum muncul,” keluh Narti, pedagang di Pasar Klandasan.
Warga Minta Solusi Jangka Panjang
Keluhan juga datang dari masyarakat yang mempertanyakan mengapa kelangkaan BBM bisa terus berulang setiap tahun, khususnya saat menjelang puncak aktivitas ekonomi seperti menjelang Lebaran atau libur panjang.
“Ini bukan yang pertama kali. Harusnya ada strategi jangka panjang dari pemerintah dan Pertamina. Masa kota penghasil migas bisa kekurangan BBM?” sindir Dedi, warga Balikpapan Barat.
Antrean Panjang dan Harapan Pendekatan Solutif
Krisis kelangkaan BBM di Balikpapan menjadi pengingat bahwa ketahanan energi bukan hanya soal produksi, tetapi juga distribusi dan tata kelola logistik yang efisien. Saat warga terus bertahan dengan antrean sejak subuh demi setetes BBM, publik berharap pemerintah dan pihak terkait dapat menghadirkan solusi permanen, bukan hanya tambal sulam sementara.
Untuk saat ini, warga hanya bisa berharap tangki SPBU kembali terisi—dan aktivitas mereka kembali berjalan normal.