Jayawijaya Bergejolak: Satgas Cartenz Kejar KKB Pelaku Penembakan Pekerja Gereja
Tanah Papua kembali dilanda duka. Dua orang pekerja gereja di Kabupaten Jayawijaya tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam aksi brutal yang mengguncang ketenangan warga. Penembakan yang terjadi pada Senin sore itu memicu reaksi cepat dari aparat keamanan. Satgas Damai Cartenz kini tengah menggelar operasi besar-besaran untuk memburu para pelaku.
Peristiwa memilukan itu terjadi saat kedua korban tengah melakukan pekerjaan renovasi di salah satu fasilitas gereja lokal. Tanpa peringatan, sekelompok orang bersenjata datang dan langsung melepaskan tembakan. Kedua korban tewas di tempat dengan luka tembak di bagian tubuh vital.
Satgas Cartenz Bergerak Cepat
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, membenarkan insiden tersebut dan menyebut bahwa pihaknya telah mengantongi identitas sementara dari kelompok pelaku.
“Kami tidak akan tinggal diam. Tim gabungan TNI-Polri saat ini sedang menyisir wilayah hutan dan pegunungan tempat KKB diduga melarikan diri,” ungkap Faizal kepada awak media.
Operasi pengejaran dilakukan secara hati-hati mengingat medan geografis Jayawijaya yang berat serta potensi serangan balasan dari kelompok bersenjata. Personel tambahan dari satuan elite Brimob juga dikerahkan untuk mempercepat proses penangkapan.
Duka dan Kecaman
Kematian dua pekerja gereja ini mengundang duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban tetapi juga bagi komunitas gereja dan masyarakat luas di Papua. Mereka dikenal sebagai sosok yang sederhana dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Uskup Jayawijaya dalam pernyataannya mengutuk keras aksi kekerasan tersebut dan meminta aparat bertindak cepat namun tetap menjunjung nilai kemanusiaan.
“Mereka bukan aparat, bukan lawan perang. Mereka adalah pelayan gereja yang mengabdikan hidupnya untuk masyarakat,” ujar Uskup dalam misa duka khusus.
Ketegangan Meningkat
Aksi penembakan ini menambah panjang daftar kekerasan bersenjata di Papua, yang dalam beberapa bulan terakhir terus mengalami peningkatan. Jayawijaya, yang sebelumnya relatif kondusif, kini ikut terdampak dalam konflik yang berakar pada isu separatisme dan ketimpangan sosial.
Pengamat keamanan dari Universitas Cenderawasih, Dr. Yohanis Tabuni, menilai bahwa pendekatan yang mengutamakan dialog dan kehadiran negara secara menyeluruh sangat penting untuk meredam situasi.
“Kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan baru. Pendekatan komprehensif berbasis budaya dan kesejahteraan rakyat harus dikedepankan,” katanya.
Harapan untuk Perdamaian
Satgas Damai Cartenz saat ini terus melakukan pengejaran dan mengimbau warga agar tetap tenang dan waspada. Aparat juga meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan KKB agar segera melapor, demi mencegah jatuhnya korban lebih lanjut.
Tragedi di Jayawijaya menjadi pengingat bahwa perdamaian di Papua masih memerlukan kerja keras semua pihak—pemerintah, aparat, tokoh adat, gereja, dan rakyat Papua sendiri. Semoga darah yang tertumpah bukan menjadi alasan untuk membalas, melainkan menjadi pemicu untuk membangun Papua yang damai dan bermartabat.