Pramono Soroti Krisis Hotel dan Resto di Jakarta: Cari Solusi Hadapi Ancaman PHK
Di tengah tekanan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pascapandemi, industri hotel dan restoran di Jakarta kembali menghadapi tantangan berat. Penurunan tingkat okupansi, biaya operasional yang terus naik, serta daya beli masyarakat yang belum stabil membuat sektor ini berada di ambang krisis. Ancaman PHK massal pun mulai menghantui ribuan pekerja di industri ini.
Merespons kondisi tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan keprihatinannya dan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam. Menurutnya, sektor perhotelan dan kuliner adalah salah satu tulang punggung ekonomi urban yang harus segera mendapatkan perhatian khusus.
Pramono: Industri Ini Tak Boleh Mati
Dalam keterangannya kepada media, Pramono menyebut bahwa sektor hospitality tak hanya menyerap jutaan tenaga kerja, tapi juga menjadi indikator vital dalam pergerakan ekonomi pariwisata dan layanan di ibu kota.
“Kita tidak bisa membiarkan hotel dan restoran kolaps begitu saja. Jika satu per satu tutup, maka PHK massal tak bisa dihindari. Ini soal keberlangsungan ekonomi warga,” tegas Pramono.
Langkah Strategis Sedang Disusun
Saat ini, pemerintah sedang mengkaji serangkaian kebijakan dukungan, mulai dari relaksasi pajak daerah, subsidi energi untuk pelaku usaha, hingga skema insentif promosi pariwisata lokal guna meningkatkan kunjungan dan konsumsi.
Pramono juga menyebutkan bahwa pihaknya akan menggandeng Pemprov DKI Jakarta, pelaku industri, serta asosiasi perhotelan dan restoran untuk duduk bersama mencari formula terbaik.
“Pendekatannya tidak bisa hanya dari pusat. Ini harus kolaboratif, antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta,” katanya.
Pelaku Usaha: Butuh Bantuan Nyata, Bukan Janji
Sementara itu, para pelaku usaha menyambut baik perhatian pemerintah, namun menekankan bahwa waktu adalah faktor krusial. Banyak di antara mereka sudah merumahkan karyawan atau memangkas jam operasional demi bertahan.
“Kami tidak butuh janji, kami butuh aksi konkret. Jika bantuan atau insentif tak segera turun, maka bukan hanya pekerja yang dirugikan, tetapi roda ekonomi daerah juga akan lumpuh,” ujar salah satu pengusaha hotel di Jakarta Pusat.
Menjaga Harapan di Tengah Krisis
Pramono juga menegaskan bahwa pemerintah akan mengutamakan pendekatan berbasis solusi jangka pendek dan panjang. Selain bantuan langsung untuk mencegah PHK, pemerintah juga berupaya membangun fondasi digitalisasi dan pelatihan ulang bagi pekerja yang terdampak, agar mereka bisa bertahan di dunia kerja yang terus berubah.
Krisis ini belum berakhir, namun harapan tetap menyala. Dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha, Pramono percaya industri hotel dan restoran di Jakarta bisa bangkit kembali—tanpa harus mengorbankan para pekerja yang menjadi ujung tombaknya.